Berita HarianBerita LainnyaBerita PilihanFeaturedKabupaten TanggerangKota CilegonKota SerangKota TanggerangLingkungan AlamPilihan EditorProvinsi BantenSeputar BantenSorotan UtamaTrending

Opini : UPLAND Project: Manggis Menuju Komoditas Strategis

Penulis : Andini Dwi Pratiwi.

Senin 14 April 2025 | 19:13

Editor : SinaraBanten.


SINARABANTEN.COM – The Development of Integrated Farming System in Upland Area (UPLAND Project) merupakan salah satu program yang dirancang oleh Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia, khususnya di dataran tinggi. Proyek ini ditujukan untuk mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan ketahanan pangan, dan menjadi sumber mata pencaharian yang tangguh dan berkelanjutan bagi para petani yang dilakukan dengan peningkatan infrastruktur pertanian, pengembangan agribisnis, dan penguatan kelembagaan petani.

Proyek yang dimulai pada tahun 2021 ini berjalan di 14 kabupaten, yaitu Lebak, Subang, Garut, Tasikmalaya, Cirebon, Purbalingga, Banjarnegara, Magelang, Malang, Sumenep, Lombok Timur, Sumbawa, Gorontalo, dan Minahasa Selatan. Proyek pengembangan sektor pertanian di dataran tinggi ini didanai oleh dana hibah yang diperoleh dari Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Lebak menjadi salah satu kabupaten yang tergabung dengan proyek ini dengan pemanfaatan lahan pertanian hingga 500 hektare dengan komoditas unggulan berupa manggis yang ditaksir mencapai 50 ribu pohon. Manggis merupakan salah satu komoditas asal Kabupaten Lebak yang telah berhasil menembus pasar mancanegara seperti Belanda, Jerman, Italia, Inggris, Spanyol, Jepang, hingga Korea Selatan dengan jumlah permintaan yang cukup tinggi.

Sentra perkebunan manggis yang dikelola dengan dukungan UPLAND Project berada di tiga kecamatan, yaitu Cibeber, Cipanas, dan Lebak Gedong. Pada kurun waktu 2019-2021, terdapat permasalahan berupa menurunnya produktivitas dan kualitas panen yang dihasilkan oleh petani manggis di Kabupaten Lebak. Namun, sejak dimulainya proyek ini pada 2021, permasalahan tersebut mulai dapat teratasi dan terbukti dapat meningkatkan hasil produksi serta menjadikan manggis sebagai komoditas pertanian yang unggul di Kabupaten Lebak. Selain mendapatkan bantuan permodalan, petani juga mendapatkan bantuan benih manggis, pengadaan sarana dan alat pertanian, serta pengembangan infrastruktur pendukung yang diharapkan dapat memudahkan proses produksi dan distribusi guna meningkatkan pendapatan petani.

UPLAND Project tidak hanya sekadar program yang ditujukan untuk meningkatkan produksi pertanian, tetapi merupakan model pemberdayaan petani yang berkelanjutan. Dengan pendekatan terpadu dari hulu ke hilir, program ini memastikan bahwa petani tidak hanya mampu meningkatkan hasil panen, tetapi juga memiliki akses ke pasar dan pembiayaan yang memadai. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor. Dengan memanfaatkan potensi lokal dan memberdayakan petani, UPLAND Project berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah dan nasional.

UPLAND Project berjalan beriringan dengan salah satu pilar dari ketahanan pangan, yaitu kemandirian pangan atau food self-reliance. Proyek ini menjadi terobosan yang penting dalam revitalisasi sektor pertanian di kawasan dataran tinggi yang selama ini sering kali tidak terlalu mendapatkan perhatian. Proyek ini dirancang untuk mendukung pengembangan lahan pertanian yang berkelanjutan guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan impor dengan meningkatkan produktivitas petani lokal dan memastikan akses dan ketersediaan pangan yang mencukupi bagi masyarakat. Peningkatan hasil panen manggis setiap tahunnya di Kabupaten Lebak yang menjadikannya termasuk ke dalam lima daerah penghasil manggis terbesar di Indonesia menunjukkan bahwa proyek ini dapat membantu para petani dalam memaksimalkan hasil panen dari komoditas unggulan lokal. Keberhasilan program ini di Lebak menunjukkan bahwa pendekatan berbasis wilayah, yang memadukan peningkatan infrastruktur, pemberdayaan petani, serta penguatan kelembagaan dan akses pasar, mampu menciptakan peluang dan transformasi yang nyata di lapangan.

Dengan ini, diharapkan UPLAND Project dapat menjangkau wilayah-wilayah lain di Indonesia, khususnya yang memiliki karakteristik geografis serupa, untuk dapat mengoptimalkan komoditas-komoditas setempat guna meningkatkan hasil pertanian dalam negeri dan mendukung terjadinya swasembada pangan di Indonesia.

 

#SinaraBantenMelihat Di balik buah manggis yang manis, ada kerja keras petani dan dukungan program berkelanjutan. UPLAND Project membuktikan bahwa dengan pengelolaan tepat, komoditas lokal bisa bersaing di pasar global.

Bagikan pendapat Anda tentang pertanian berkelanjutan dengan tagar #PertanianMasaDepan.

© 2025 SINARABANTEN – Syiar Narasi Rakyat Banten

Baca Juga

Author

error: Konten dilindungi hak cipta ©sinarabanten.com