Aksi Mayday 2025 Berujung Penangkapan Massal: 19 Aktivis Diamankan Secara Paksa
JAKARTA, SINARABANTEN.COM – Aksi peringatan Mayday 1 Mei 2025 di depan gedung DPR RI berakhir dengan insiden represif aparat kepolisian terhadap massa demonstran. Setidaknya 19 aktivis dari berbagai elemen, termasuk mahasiswa Fisip Untirta dan paramedis, ditangkap secara paksa sekitar pukul 18.30 WIB tanpa kejelasan tuduhan.
Salah satu korban penangkapan adalah, perwakilan BEM Fisip Untirta, yang mengalami tindakan brutal saat berorasi. Saksi mata menyebut aparat menggunakan kekerasan berlebihan, termasuk menyerang barisan paramedis yang bertugas membantu korban luka. Data terakhir per pukul 18.22 WIB mencatat penahanan tersebar di beberapa kelompok:
-
KASBI (4 orang)
-
SEMPRO (1 orang)
-
Paramedis (12 orang)
-
JGM (1 orang)
Aparat hingga kini belum memberikan klarifikasi resmi terkait alasan penangkapan atau status hukum para aktivis. Kondisi ini memicu kecaman dari berbagai pihak yang menilai tindakan polisi sebagai pembungkaman demokrasi.
#SinarabantenMelihat: Aksi Mayday 2025 yang seharusnya menjadi ruang menyampaikan aspirasi justru berubah menjadi tragedi. Penangkapan 19 aktivis – termasuk mahasiswa, buruh, dan paramedis – dengan cara represif bukan sekadar pelanggaran prosedur, tapi tamparan keras bagi hak konstitusional warga negara.
Ini bukan sekadar persoalan 19 orang, tapi ujian bagi seluruh bangsa: sampai dimana kita bisa menjaga kemerdekaan bersuara?
©2025 SINARABANTEN – Media Pembela Rakyat